Anak adalah Cerminan Orang Tua, Begini Penjelasannya dalam Islam



Perilaku anak adalah cerminan orangtuanya. Bagaimanapun orangtuanya berlaku, begitu pula anak akan meniru. Sikap baik akan ditiru baik. Sikap buruk apalagi. Jika seorang anak selalu melihat orangtuanya menegakkan sholat berjamaah, maka anakpun juga semangat melakukannya. Jika bunda selalu berpakaian yang menutup aurat, putrinya pun akan menyukai pakaian yang serupa. Begitu juga jika ia diperlakukan kasar oleh orangtuanya, anakpun bisa jadi memiliki tabiat kasar seperti orangtuanya. Dan jangan salahkan pula anak laki-laki yang susah disuruh merapikan kamar, jika ayah pun tak pernah terlihat membantu kesibukan istrinya. Karena anak adalah spon yang menyerap apapun yang dia lihat, dengar dan rasakan disekitarnya. Jadi sudah selayaknya kita sebagai orangtua memberi contoh yang baik untuk anak-anaknya. Agar anakpun meniru hal-hal baik yang dilakukan orangtuanya. Inilah yang akan menjadi dasar perilaku anak nanti saat mereka sudah beranjak dewasa.

Begini penjelasannya dalam Islam, Nabi Muhammad SAW

وَ عَنْهُ اَيْضًا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ مَا مِنْ مَوْلِدٍ اِلَّا يُوْلَدُ عَلَى الْفِتْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَانِهِ اَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah juga, bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: "Tidak ada seorang manusia yang terlahir kecuali dia terlahir atas fitrah (kesucian seperti tabula rasa, kertas yang belum ditulis apapun, masih putih). Maka kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi.

Dari hadits ini jelas bahwa Islam pun juga mengakui bahwa anak adalah cerminan orangtua sangatlah dominan. Dominan dalam memberikan pengaruh ya! Soal keputusan anak serta langkah selanjutnya dari anak-anak kita adalah hidayah dari Allah.

Ayah-Bunda.. kita sebagai orangtua tidak hanya memiliki kemiripan secara fisik dengan anak namun juga pembentuk sikap dan sifatnya. Orangtua bersikap baik di hadapannya maka anakpun akan berperilaku yang baik terhadap sekitarnya. Begitu juga sebaliknya. Hal itu dikarenakan anak adalah cerminan orangtuanya. Maka dari itu, yuk Bun beri contoh yang baik untuk anak-anak kita!

Ada suatu kisah menarik yang mengajarkan kita tentang pentingnya memberi contoh yang baik kepada anak. Ceritanya, ada sebuah keluarga yang terdiri dari suami, istri, seorang anak dan ibu dari pihak suami. Suatu ketika suami berhasil naik jabatan dan bulan ini harus pindah ke ibu kota. Waktu kepindahan mereka sudah mulai dekat. Semua barang yang bisa dibawa ke kota juga sudah persiapkan. Semua bergembira tak terkecuali sang nenek dan cucu kesayangannya. Betapa bangganya sang nenek atas keberhasilan yang diraih oleh putranya.

Hari minggu adalah hari terakhir mereka berada di kota ini. Minggu pagi, saat selesai sarapan, bergegaslah sang Ayah ke kamar dan keluar membawa sebuah hadiah kursi roda impian ibunya. Lalu langsung saja dia bergegas ke kamar untuk memperlihatkan hadiah itu kepada ibunya yang sudah satu tahun ini menderita stroke. Sehingga hanya bisa duduk dan berbaring saja. Begitu terharunya sang ibu dengan sikap putranya. Maka langsung saja dipeluknya erat dan berterimakasih. Lalu ibu dan anak itu keluar kamar dengan posisi ibu berpakaian rapi dengan senyum ceria memakai kursi roda yang didorong putranya.

Tiba-tiba dari arah berlawanan ada seorang anak menghampiri ke dari keluarga tersebut berjalan menghampiri, “wah kursi roda nenek baru?”

“Iya sayang, ayah mu yang membelikannya.”, jawab nenek sambil tersenyum bahagia.

"Ooo.. Gitu. Yah nanti belikan satu lagi untukku ya Yah!”, kata si anak kepada ayahnya dengan ringannya.

Semua orang tertawa begitu juga ibu yang sedang beberes di dapur. Dia pun berjalan keluar dapur dan menghampiri anak kesayangannya itu “Buat apa Nak kamu pakai kursi roda, kan itu orang sakit itu bukan mainan lho!”, kata si ibu dengan lembut.

“Buat disimpan aja Buk, nanti saat aku sudah bekerja dan ibuk dan ayah sudah tua dan sakit aku mau mengantar kalian berdua ke panti jompo pakai kursi roda ini!, kata anak dengan polosnya

Suami-istri tersebut saling bertatapan. Mereka tidak menyangka bahwa anaknya mendengar niat buruknya terhadap ibunya. Sudah dibayangkan betapa hancurnya hati nenek mendengar niat anak kebanggaannya itu terhadap dirinya. Dan jika suami-istri ini punya hati pastinya di menyesal telah memiliki niat membuang orangtunya.

Cerita ini memberi kita isyarat bahwa orangtua memiliki peran besar terhadap warna kehidupan anaknya. Anak adalah cerminan orangtuanya. Jika kita berharap warna yang timbul adalah dominan warna yang baik. Maka orangtua harus menampakkan warna baik pada anaknya. Dan itu semua akan terealisasikan salah satunya jika orangtua memberikan pendidikan agama yang kuat terhadap anak. Oleh karena itu, begini penjelasan dalam Islam tentang beberapa aspek pendidikan yang sangat penting untuk diberikan dan diperhatikan orang tua, di antaranya:


1. Pendidikan Ibadah

Aspek pendidikan ibadah dalam Islman ini khususnya pendidikan sholat. Disebutkan dalam firman Allah :

يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ

yang artinya;
"Hai anakku, dirikan lah sholat dan suruh lah manusia untuk mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya hal yang demikian itu termasuk diwajibkan oleh Allah, "(QS. Luqman: 17).

Pendidikan dan pengajaran al-Qur'an serta pokok-pokok ajaran dalam Islam yang lain telah disebutkan dalam hadits riwayat Al-Bukhari dari Utsman bin Affan, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .

“Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”

Penanaman pendidikan agama dalam Islam harus disertai contoh konkret (nyata) ya bun... Tidak cukup hanya berupa perintah atau anjuran. Terlebih anak-anak zaman sekarang yang kritis dan ingin tahu banyak hal. Jadi saat ingin menyuruh mereka membaca Al-Qur'an atau memerintah anak-anak berjamaah di masjid, nggak cukup hanya lisannya saja yang bergerak. Perlu contoh real dari Ayah-Bundanya dengan bergerak dan berjalan menuju ibadah yang kita inginkan dilaksanakan anak-anak. Karena yang telah saya seutkan sebelumnya bahwa anak adalah cerminan orangtua.

2. Pendidikan Akhlakul Karimah

Dalam Jurnal Pendidikan PAUD ISSN5: 2502-5554 5 Vol . 1 , Januari 2016, menyebutkan "Orang tua wajib untuk menanamkan akhlakul karimah pada anak-anak nya, dan pendidikan akhlakul karimah sangat penting untuk diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya". Sebagai mana firman Allah

اقْصِدْ اغْضُضْ ا اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ

Yang artinya ;
"Dan sederhanakan lah dalam berjalan dan lunakkan lah suaramu. Sesungguhnya suara seburuk-buruk adalah suara keledai.” (QS, luqman: 19).

Dari ayat ini telah menunjukkan dan menjelaskan bahwa yang harus ditekankan dalam pendidikan keluarga dalam Islam adalah pendidikan akhlak. Diantaranya dengan mengajarkan anak berlatih hal-hal yang baik, menghormati kedua orang tua, bertingkah laku sopan, baik dalam berperilaku keseharian dan dalam bertutur kata.

3. Pendidikan Akidah

Pendidikan keluarga dalam Islam diantaranya dengan mengajarkan pendidikan akidah islamiyah pada anak. Dimana akidah itu merupakan inti dan dasar kehidupan seseorang muslim yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Seperti firman Alloh

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Yang artinya ; "Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”(QS, luqman: 13).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa akidah harus ditanamkan kepada anak yang merupakan dasar pedoman hidup seorang muslim.

Demikianlah tiga aspek penting pendidikan dalam Islam yang penting kita tanamkan pada anak-anak kita. Saya yakin dengan memberikan teladan dan contoh yang baik dalam mengamalkan tiga aspek tersebut bersama keluarga, semua tidak akan sulit tertanam pada diri pribadi anak. Karena sesungguhnya anak adalah cerminan orangtua. Jika orangtua memberi teladan baik fa insya Allah anak mengikuti kebaikan orangtuanya. Begitupun sebaliknya.

Wallahu A’lam bissowab!

Sumber: 

0 comments