Cara Asyik Menasehati Anak Laki-Laki Dari dr. Aisyah Dahlan CHt yang Sudah Terbukti !
Seberapa banyak sih perbedaan pola asuh anak laki-laki dan perempuan? Menurut saya hampir keseluruhan berbeda. Karena fisik, perasaan dan cara berpikir mereka juga berbeda. Begitu kompleknya perbedaan tersebut agak kurang tepat jika kita menyamakan cara asuh atau bahkan membanding-bandingkan anak laki-laki kita dengan kakak atau adik perempuannya. Begitu juga saat menegur mereka. Kedua anak kita baik perempuan maupun laki-laki kita itu istimewa ya Bun. Jadi tidak bisa disamakan dan harus tahu triks dan seninya. Bagaimana membuat anak nyaman ketika ditegur yang membuatnya tidak tersinggung. Dilansir dari kanal Youtube Rumil-Alhilya. Seorang dokter yang pasti semua tahu sering memberikan solusi terkait narkotika dan keluarga, dr. Aisyah Dahlan CHt mengatakan, "Menegur adalah sebuah seni dan harus dilakukan dengan menyenangkan. Kenapa disebut seni karena supaya anak tidak tersinggung, tetapi tersentuh. Tersingung dan tersentuh pada hakekatnya sama, sama-sama terkena. Cuma kalau tersinggung goncangannya luar bisa tetapi kalau tersentuh ada goncangan tetapi lembut. Lalu bagaimana cara agar anak tersentuh saat ditegur? Menarik bukan? Langsung saja berikut rangkuman cara menegur anak laki-laki dari dr. Aisyah Dahlan CHt yang Alhamdulillah sudah saya praktekkan dan terbukti berpengaruh baik buat hubungan saya dengan anak laki-laki saya!
Pantang Memberi Nasehat Anak Laki-Laki Dalam Posisi Perut Lapar
Anak laki-laki dan perempuan memiliki banyak perbedaan. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki struktur otak yang berbeda. Otak laki-laki memiliki hipotalamus lebih besar dari otak perempuan. Bagian otak yang terkecil ini berfungsi untuk mengeluarkan bahan kimiawi berupa hormon yang dibutuhkan tubuh untuk membantu mengendalikan organ dan sel-sel tubuh. Hal ini mengakibatkan anak laki-laki sering merasa lapar dan haus ketimbang anak perempuan. Tapi ia memiliki jiwa melindungi lebih besar dari anak parempuan. Apa maksudnya? Jadi saat mulai pembicaraan dengan anak laki-laki atau suami kita jangan langsung ke topik masalah ya Bun. Apalagi jika anak atau suami kita dalam posisi perut lapar. Wah.. akan jadi masalah itu pasti. Untuk itu, kita bisa menawarkan mereka makan dulu atau membuatkan makanan kesukaan sebelum mereka lapar. Nanti di sela-sela anak kita makan atau selesai makan kita bisa memulai percakapan untuk menasehati atau menanyainya sesuatu. Atau jika di rumah tidak memungkinkan, seperti menjaga perasaan anak dari saudara lainnya atau rumah sedang ramai sehingga tidak ada tempat yang nyaman untuk bisa ngobrol berdua dengan anak. Kita bisa ngajaknya makan diluar di tempat makan favoritnya.
Sungguh cara ini sangat efektif saya
gunakan untuk menasehati atau menyuruhnya melakukan sesuatu. Salah satunya saat pagi membangunkan anak
untuk sholat. Saya rubah gaya membangunkan anak
yang sebelumnya mengatakan, "le.. bangun.. sudah pagi lho.. Yuk solat
subuh!”. Saya rubah menjadi, ” le.. bangun.. saman diabuatin sayur apa? Atau le..
bangun.. Yuk sayur kesukaanmu sudah atang lho.. cara ini jitu banget untuk
bangunin dia.. yang sebelumnya rewel kadang mogok sampai gak mau sekolah hanya
karena dibangunin suruh solat. Sekarang gak ada drama pagi lagi. Cara menawarin anak makan juga selalu saya
lakukan sekarang untuk membangun suasana nyaman untuk anak laki kita saat mau
di nasehatin.
Tidak Perlu Marah Jika Anak Laki-Laki Tidak Segera Menyahut Ketika Kita Memanggil
Pasti semua bunda yang punya anak lak-laki kadang dibikin kesel oleh mereka. Kita panggil berulang-berulang dari yang
sebelumnya pelan sampai dengan nada setengah teriak tapi tetep aja gak dijawab-jawab. Eh.. tahunya ia lagi fakus sama gadgetnya. Mungkin jika anda belum
tahu sebabnya pasti kesel. Tapi tahukah Ayah-Bunda, itu terjadi karena fitrah dari Allah.
Anak laki-laki memiliki corpus callosum yang tipis ketimbang anak perempuan. Hal ini
mengakibatkan anak laki-laki pendengarannya akan menurun saat ia sedang fokus di
suatu hal. dr Aisah Dahlan menjelaskan "Corpus callosum merupakan serat saraf yang berada di tengah otak yang
menghubungkan otak kiri dan kanan. Dan otak perempuan cenderung lebih tebal 30 persen dari
anak laki-laki. Hal ini mengakibatkan, laki-laki kalau mengerjakan sesuatu di atas 10
menit, dia akan langsung konsentrasi kemudian pendengaran menurun". Jadi jangan
heran , juga jangan marah ya bun jika anak
laki-laki juga suami kita seolah mengabaikan ketika kita panggil saat mereka sedang fokus pada suatu hal karena memang
mereka tidak dengar.. he.. he.. Yuk
mulai sekarang tahan emosi, terus ambil muka senyum sampai anak atau suami menoleh muka cantik kita. Jangan sampai suami dan anak laki-laki kita beraggapan kalau kita sekarang kerjaannya marah-marah. Padahal kita sudah pasang tu tadi muka cantik cuma sayangnya mereka baru noleh ke kita saat kita tak lagi sabar dan keluarlah muka marah itu. Walaupun begitu, saya akui sulit itu memang. kalau saya gak sabar kalo harus
nunggu untuk terus manggil. Mungkin trik saya ini bisa di coba ya bun.. setelah
tahu tentang hal ini, saya gak lagi memanggil mereka dari jarak jauh. Saya
lebih suka mendekat sambil menepuk bahu mereka pelan jika dia sudah merespon. Baru saya mengatakan tujuan saya dengan suara
lembut dekat telinga.
Jangan Memberi Anak Banyak Pertanyaan 10 Menit Setelah Pulang
Langkah selanjutnya, dr Aisyah mengatakan jangan memberi anak banyak pertanyaan 10 menit setelah merekaKetika anak kita pulang dari sekolah,
biasanya bundanya akan menyambutnya dengan ceria. Lalu menanyakan banyak hal. Mungkin kita merasa itu bentuk perhatian kita kepada anak. Tapi
tahukah bunda? Jika anak laki-laki membutuhkan ruang dan ketenangan setelah pulang
dari aktifitasnya? Jangan sampai keinginan kita untuk memperhatikan anak malah
membuat anak merasa terganggu dan marah. Jadi mulai sekarang tahan semua kata
yang mau kita tanyakan kepadanya cukup menyambutnya dengan senyum dengan
berucap 1 atau dua kalimat saja seperti,"Hi.. sayangku sudah pulang.. cepet
ganti baju bunda siapkan nasi untukmu ya! Lalu bungkam mulut bawel kitadan
membiarkan anak laki kita tenang sejenak. Sementara kita menyiapkan
kebutuhannya. Yakin saja setelah sekitar 10 menit anak biasanya akan
merespom kita lebih dulu dengan menghampiri kita kemudian memulai pembicaraan.
“ hari masak apa bun?”. Itu... itu... waktu yang ditunggu-tunggu tiba.
Topik Tidak Boleh Diganti-Ganti
Bukannya Anak Membangkang Tapi Dia Tidak Kuat Kontak Mata
Pernah gak bun, saat kita menasehatnya dia
seolah tidak fokus dan seakan menyepelekan nasehat bundanya dengan tatapan
kemana-mana dan gak mau memandang bundanya? Dikutib dari kompas.com, Dr Audrey Nelson, pelatih dan pembicara mengenai
komunikasi mengatakan, dalam pikiran perempuan, seringkali ada asumsi bahwa
jika pria tidak mempertahankan kontak mata saat bicara dengannya, berarti ia
tidak mendengarkan. Ini tidak selalu
benar. Kadang pria mendengarkan tanpa perlu menatap mata lawan bicaranya.
Namun, saat melakukannya, lelaki akan kehilangan banyak sinyal-sinyal nonverbal
lainnya. Sementara wanita tak hanya mengumpulkan informasi melalui telinga,
tetapi juga "membaca" bahasa tubuh atau bahasa nonverbal.
Jadi mulai sekarang, saat bicara dengan anak atau suami jangan paksa mereka untuk menatap kita. Kita saja yang menatap
mereka dan biar anak dan suami kita dengan suka rela menatap kita saat
berbicang. Pokoknya nasehat atau uneg-uneg kita sudah tersampaikan dan anak
faham dengan maksud kita.
Saat Menegur Pastikan Anak Sudah Mengetahui Peraturan Ini Sebelumnya
dr AisYah mengatakan, “Banyak saya lihat orangtua
menegur anak, tetapi anaknya bingung. Apa salahku bunda? Itu terjadi
sebenarnya karena kita belum memberi peraturan. Misalnya menegur anak buang
sampah sembarangan. Kalau kita tidak pernah kasih tau jangan buang sampah
sembarangan bingung dia," Jadi intinya harus terlebih dahulu
kita beri peraturan terlebih dahulu, kalau belum kita kasih tau maka anak binggung.
Beberapa memori masa kecil tentang hal ini memberi saya banyak pelajaran untuk mewanti-wanti diri saya agar selalu
menanyakan ke anak dulu tentang suatu peraturan yang pernah dibuat misalnya saja dengan mengatakan, “Le ingatkan kalau pagi waktunya belajar, kok malah nyalain tv lupa ya?" atau saat ia terus-terusan menaroh baju kotornya sembarangan berceceran di lantai. Ingin
rasanya marah tapi degan mengelus dada saya mencoba tersenyum
walau jadinya tetep manyun, “ Kan.. kan lupa lagikan, kan sudah nda bilan taroh
baju di keranjang baju le.. !
Jangan Melabeli Anak Dengan Sebutan Yang Buruk Label
Saat kita emosi kata sering keluar tak terkontrol, ya Bun..? Tapi bagaimanapun ingatkan pada diri untuk tidak mengatai anak dengan sebutan yang buruk. Misalnya dengan melabeli anak bodoh, bandel, jorok dan sebutan buruk lainnya. Karena tahukah Bun, Pelabelan yang orang terdekat lakukan akan langsung tertanam di otak anak! Apalagi jika kata-kata itu keluar dari orangtuanya sendiri. Satu-satunya tempat anak berharap sebagai tempat perlindungan baginya. Anak akan merasa hancur dan berpikir, “Buat apa aku jujur kalau jujurpun masih dianggap pembohong”, “atau, “Buat aku berbuat baik jika ibuku sendiri bilang aku anak bandel”. Yakinlah.. hatinya pasti hancur!
Lalu bagaimana menegur anak tanpa keluar pelabelan pada anak kita? Caranya, kata dr. Aisyah salahkan saja perilakunya tapi jangan pribadi anak. Contohnya jika anda mendapati anak tanpa sepengetahuan anda mengambil uang dari dompet anda. Jangan serta-merta menuduh anak pencuri. Kita bisa mangganti kata-kata pelabelan itu dengan mengatakan.
Bunda : “Adik tadi ngambil uang di dompet Bunda ya? Kan Nda sudah bilang tidak boleh kalau bukan bunda yang ngambilin!”.
Adik : “Tadi buru-buru mau beli bakpao Nda! Nanti kalau nunggu bunda keluar kamar mandi, bapak penjualnya keburu pergi dong!”
Bunda : “Ooh gitu maksudnya.. Tapi lain
kali tanya dulu ya! Kamu bisa izin depan pintu kamar mandi kan?"
Adik : "Iya Bun. maafka adik ya!"
Lakukan Teknik Menegur 1 Menit
Langkah selanjutnya, adalah jangan membuat telinga anak kita panas dengan omelan kita. dr Aisyah Dahlan mengungkapkan, "Menegur anak-anak tidak usah lama-lama
bu, itupun dibagi setengah menit menegur perilaku yang keliru, kemudian setengah
menit selanjutnya puji perilaku anak sebagai perilaku yang baik,". Cocok banget ini saya, karena anak laki-laki memang cenderung gak bisa kalau diomelin lama-lama. Tapi kira-kira cukup nggak bun, menegur anak 1
menit saja? Saya yakin ini PR berat untuk kita ibu-ibu ya.. He.. he.. Secara
emosi sudah diubun-ubun dan segudang kata yang tersimpan meminta segera
dimuntahkan tapi harus menegur anak satu menit doang? Sungguh ini cobaan berat
dan perlu latihan, setul? Saya pun begitu awal-awalnya dan benar saja, anak saya malah semakin tak terkendali dan semakin menunjukkan ketidak-sukaannya ketika saya tegur. Sudah tepat sih, menegurnya disertai pujian tapi salahnya mujinya semenit marahinnya bermenit-menit. he.. he.. Tapi perlahan sekarang saya rubah. Saya yang cerewet dulu saat menghadapi anak-anak, mencoba untuk mengerem dan jika itu sudah mulai berlebihan. Karena ternyata anak
laki-laki gak suka kalau banyak diomeli, banyak dikritik atau apalagi banyak diomelin.
13 comments
Wah, ulasan yang menarik. Sangat bermanfaat. Cara menasihati anak laki-laki memang beda ya dengan anak perempuan.
ReplyDeleteSalam hangat
terima kasih Bun.. Semoga bermanfaat! Salam hangat dan penuh cinta dari saya!
Deletebagus banget artikelnya mbak, semoga banyak ortu di luar sana yang membacanya ya.. maybe pola di atas nggak cuma untuk anak laki-laki, bisa juga diterapkan untuk anak perempuan. *lah aku sok tahu, xixixi
ReplyDeletesepakat sih sm konsep Lakukan Teknik Menegur 1 Menit, biar telinga si anak nggak panas kena omelan emaknya
alhamdulillah.. terimakasih do'anya bu.. Siap.. terimakasih.. urutan 3 ke bawah memang ditujukan untuk anak laki juga perempuan..
Deleteoh gitu anak laki ga kuat natap mata ya..pantes anakku umur 5 jarang lihat mata kalau lagi dinasehatin. aku malah seirng bilang "lihat mamah dong ka" wkwk ternyata ini penjelasannya ya
ReplyDeleteAku suka banget sama dr.Aisyah Dahlan ini mbak, aku gak pernah bosen dengan cara penyampaian beliau.
ReplyDeleteTerimakasih mbak, jadi tau kalau anak laki-laki punya Corpus Callosum, ini penjelasannya kalau adiku di panggil berkali-kali sampe marah-marah pun tidak mendengar. Ternyata dia sedang sibuk dengan gadgetnya, jadi bukan memang karena kodratnya laki-laki ya hehe
Baca penjelasan di atas jadi lebih paham bahwa cowok sama cewek beda banget. Jadi dalam hal mendidik juga berbeda sejak kecil. Terima kasih sarannya
ReplyDeleteAku yang punya anak perempuan aja sering berantem, Mbak apalagi punya anak cowok ya hehehee... Terima kasih tips dan informasinya, jadi tahu bagaimana menghadapi perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
ReplyDeleteSuka banget ma Bu Aisyah Dahlan ini
ReplyDeleteYang paling saya inget adalah kita harus selalu mohon rahmat Allah agar kita diberi kesabaran dlm mendidik anak.
Suka dengan kalimat Bu dr. Aisyah kalau menegur adalah seni. Jadi sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Padahal kalau sudah marah suka lupa dan khilaf. Duh kudu sabar, sabar dan sabar.
ReplyDeleteNggak cukup. Wkwkwk..
ReplyDeleteBibir ini pasti pingin nyerocos lebih dalam dalam dan dalam lagi. 😂
Wah tips jitu nih dari Dr Aisyah. Terima kasih sudah menuliskannya mbak
ReplyDeleteMasya Allah jadi begini seni mengasuh anak laki-laki. Mau saya coba karena beberapa memang terjadi di rumah. Terima kasih ya.
ReplyDelete