4 Kendala yang Dapat Merusak Hubungan Guru dengan Anak Didiknya


Awal semester 2 seharusnya dapat menjadi refleksi bagi kita untuk berbenah. Mengevaluasi tentang apa yang harus dibenahi dan dipupuk dalam sistem belajar, mengajar dan mendidik selama semester satu. Tidak hanya guru dan sekolah atau madrasah, namun juga orangtua serta murid. Guru, murid, madrasah atau Sekolah serta wali murid adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam proses belajar mengajar. Peran serta semua sangat diperlukan demi pembelajaran lebih maksimal. Hubungan baik antar semua pihak sangat penting untuk selalu dipupuk demi kenyamanan dan kerjasama yang lebih baik lagi. Utamanya hubungan baik antara guru dengan sang murid. Jika murid kita masih sungkan dan enggan untuk menyampaikan pendapat, keluhan dan pertanyaan berarti kita sebagai guru perlu merefleksi diri. Apakah kita sebagai guru belum bisa menjaga keharmonisan itu sehingga murid merasa asing dengan gurunya sendiri?

Tak dipungkiri sebagian kita para guru ada yang beranggapan bahwa, "jangan terlalu dekat dengan murid nanti mereka ngelunjak dan kurang hormat pada kita!"

Ada juga yang beranggapan, "Murid kan bukan anak kandung, buat apa kita menjalin hubungan yang hangat dengan murid? Bukankah tugas kita hanya mengajar?

Mungkin boleh-boleh saja beranggapan demikian. Namun menurut saya, bagaimanapun perspektif kita dalam memandang para murid kita, tak dipungkiri mereka adalah partner kita yang paling utama dalam proses belajar mengajar. Mereka yang belajar, dan kita yang bertugas mengajar. Perlu hubungan yang nyaman dan hangat agar proses bisa berjalan dengan baik. Jika murid kita masih merasa canggung untuk bertanya, cepat bosan dan mudah stres saat dalam kelas kita, maka Bapak-Ibu perlu evaluasi mungkin kelas anda memiliki kendala perusak hubungan tersebut! Berikut beberapa contoh kendala yang bisa jadi menjadi salah satu perusak hubungan keharmonisan kita dengan murid!

1. Tidak Peduli dengan Siswa



Menjadi guru yang sekedar menyampaikan materi akan beranggapan, berangkat sekolah untuk sekedar menunaikan kewajiban. Yang penting hanya sekedar mengisi absen kemudian mengajar. Tidak ada interaksi yang aktif di kelas. Menurut mereka, kelas yang tenang dan tidak ada keributan itu sudah cukup. Nggak peduli anak didik menguasai materi atau tidak. Jika ada anak didik yang mendapatkan nilai jelek tinggal di marahi atau di hukum tanpa peduli mengapa dan bagaimana yang membuat anak didik mendapatkan nilai jelek. Padahal jika kita benar-benar mengharapkan anak didik menguasai materi dan mengajar dengan tulus, kita perlu tahu apa yang menjadi kendala anak belum menguasai pelajaran. Bisa jadi karena latar belakang kesibukan orangtua; ada masalah dalam keluarga; mendapatkan bullying dari teman; atau bisa jadi karena penyampaian materi kita yang belum mereka fahami.

Selain terkait penguasaan materi, sebelum memulai materi di awal semester hal yang perlu kita ketahui adalah terkait bakat, minat dan cita-cita. Hal ini penting untuk menentukan metode ajar yang akan disampaikan. Selain itu, latar belakang itu perlu kita ketahui agar memudahkan kita berinteraksi dengan anak didik kita. Dengan mengetahui hobi juga bakat anak didik akan mempermudah kita menarik perhatian anak saat menyampaikan materi. Bentuk kepedulian tersebut sangat berimpact pada penguasaan materi dan penyampaian materi yang menyenangkan sehingga membuat hubungan kita anak anak bisa bisa terjalin dengan baik.

Anak juga manusia, yang ada kalanya badmood, sakit dll saat kelas anda berlangsung. Kejelian kita sebagai guru teruji saat anak didik kita berubah karakter. Dari periang jadi murung; Dari cerewet jadi pendiam; atau tiba-tiba ngamuk padahal anak tersebut termasuk penurut. Saat itulah waktu guru berperan menjadi penyemangat dan tempat bahu mereka untuk bersandar sejenak. Jika saya dan anda mampu menempatkan diri pada posisi tersebut maka hubungan anda dengan mereka akan terjalin baik tanpa diminta.

2. Menjadi Guru yang Kurang Berkesan Di hati Murid


Guru yang berkeinginan menyampaikan materi semata tanpa memberikan kesan di hati anak didiknya akan susah menjalin hubungan baik dengan anak didiknya. Dia cuma dikenal namanya oleh anak didik tapi tidak ada kesan di hati. Ada rasa segan sehingga hubungan tidak terjalin dengan baik.

Bapak-Ibu.. agar meraih kesan baik di hati anak didik, tidak harus melakukan sesuatu yang diluar kemampuan kita. Contohnya; menggunakan media pembelajaran yang canggih di luar kemampuan sekolah atau kemampuan kita sebagai guru; atau harus mengajar dengan cara yang bukan bakat kita semisal tidak bakat salto, guru harus salto di depan anak-anak. "Just kidding ya Pak-bu!". Intinya, untuk menjadi guru yang berkesan buat murid menurut saya, cukup membangun komunikasi yang baik dengan murid. Diantaranya dengan, bersikap ramah baik saat ada kelas maupun di luar kelas; Membangun suasana yang cair di kelas, sehingga kelas tidak terlalu kaku dan formal; Dan yang terpenting kita mampu memposisikan diri kita sebagai pengganti orangtua mereka, mengajar dengan penuh pengertian tapi tetap menjaga kewibawaan. Jadi menjadi guru yang berkesan, tidak cukup hanya menyampaikan materi lalu selesai namun juga menjadi pengganti orangtua murid dengan tak lelah menyalakan api semangat anak-anak mengembangkan diri mengejar cita-cita. Apakah beberapa hal tersebut sudah anda lakukan?

3. Tidak “Melindungi” Harkat, Martabat dan Rasa Percaya Diri Siswa



Setiap anak itu unik dan memiliki keistimewaan masing-masing. Dan tidak menjamin juga jika si pembuat onar atau selalu dapat nilai terendah di kelas adalah anak yang memiliki masa depan suram, begitu juga sebaliknya. Kesimpulannya, setiap anak layak untuk kita hargai. Siapapun orangtua, bagaimanapun kemampuannya, dan bagaimanapun sikapnya.

Jangan karena dia selalu sering berbuat onar di kelas. Lalu serta merta kita selalu menyalahkannya saat terjadi keributan. Karena Semua anak layak didengarkan penjelasan serta pendapatnya sebelum kita memutuskan tindakan yang diambil jika ada masalah.

Begitu pula, guru tak seharusnya mempermalukan anak didik apapun alasannya. Jika ia berani bertanya walau pertanyaan seolah terlalu mudah atau menanyakan hal yang sudah ditanyakan. Kita sebagai guru sebaiknya menjawabnya dengan sabar tanpa menyinggung atau mempermalukannya. Pupuk kepercayaan diri untuk menghargai apapun pertanyaan yang diajukan anak tanpa menggunakan kata-kata yang menyakitkan.

Setiap manusia memiliki rasa. Kecil fisiknya, tidak berarti perasaannya kurang peka. Mereka juga bisa tersinggung, marah dan sedih. Tidak karena masih kecil dan bukan anak kandung sehingga kira layak untuk menyakiti hatinya. Jadi mari kita berusaha memilah kata dan menjaga emosi sehingga tidak mengeluarkan kata atau sikap yang menyakiti anak-anak.

4. Pilih Kasih dan Tidak Adil


Sungguh anak didik kita tidak akan iri jika kita memuji temannya yang mendapatkan nilai baik atau berprestasi. Merekapun juga tidak keberatan saat dikoreksi jika memang salah dan melanggar peraturan yang disepakati. Namun saat berlaku tidak adil pasti akan menimbulkan kecemburuan oleh yang lain. Memang tak dipungkiri, kadang seorang guru pasti memilki anak didik kesayangan. Dia yang pintar, penurut, paling bisa diandalkan, lucu dsb biasanya mendapat kesan tersendiri di hati guru. Namun hal itu tak lantas membuat kita memperlakukan anak-anak tersebut spesial. Kita harus bersikap seobjektif mungkin dalam menyikapi tingkah mereka. Jika si penurut tiba-tiba melanggar peraturan kelas maka dia harus diperlakukan sama. Begitu juga jika saat kelas tiba-tiba gaduh, jangan lantas menuduh si-A yang biasanya berbuat onar di kelas. Perlakuan yang tidak adil membuat mereka kehilangan kepercayaan kepada kita. Sehingga mereka segan dan hubungan kita dengan anak didik menjadi kurang baik.

Beberala kendala yang biasa bersumber pada guru tersebutlah yang lambat laun memudarkan hubungan baik antara guru dengan anak didik Alangkah baiknya kita segera mengubah sikap dan perkataan yang kurang baik tersebut agar tercipta proses belajar mengajar yang penuh semangat dan ikhlas antara guru dan anak didik.

Selamat Mencoba!

2 comments

  1. terima aksih, tulisannya keren, Klik https://wijayalabs.wordpress.com/2023/01/08/opening-ceremony-kbmn-pgri-gelombang-28/, semoga bermanfaat

    ReplyDelete
  2. Tulisannya bermanfaat, maaf dicek lagi penomorannya 1,2,4,5 maksudnya 1,2,2,4

    ReplyDelete