Mengajarkan Adab Bertamu pada Anak, 4 Hal Ini Wajib Ayah - Bunda Perhatikan!



Membawa si kecil untuk bersilaturahim bukanlah perkara mudah. Namanya anak kadang bosan, lari-larian, atau tiba-tiba nggak mau masuk rumah. Apalagi kalau si kecil sudah capek dan ngantuk bakal nggak nyaman tu, kita ngobrolnya dengan tuan rumah. Karena mereka bakal merengek dan rewel. Kalau sudah begini, wajib untuk kita sebagai orangtua membekali si kecil etika dalam bertamu lho bun!

Etika bertamu adalah cara kita mengajarkan santun santun kepada si kecil saat bertamu. Karena ada saatnya kita mengajak si kecil berkunjung ke rumah saudara, sahabat ataupun kolega kita. Kita tidak bisa menghindar saat bertemu dengan tamu lain dengan karakter beragam. Kadang maklum dengan tingkah anak-anak. Kadang juga nyinyir dan jadi buah bibir he..he.. Oleh sebab itu, biar gak jadi nyinyiran tetangga. Yuk simak cara melarang etika bertamu pada anak yang saya rangkum dari beberapa sumber!

Ketuk Pintu dan Salam Maksimal Tiga Kali

Yuk Bun, ajarkan si kecil etika bertamu. Salah satunya dengan praktik langsung saat si kecil kita ajak bertamu. Karena si kecil akan mudah meniru kebiasaan baik hanya dengan suri tauladan yang baik dari orangtuanya. Saat bertamu, ajak si kecil untuk mengetuk pintu dan salam dengan sopan tanpa berteriak. Ucapkan salam juga tak perlu teriak-teriak dan jangan pula keseringan. Mengetuk pintu juga sebaiknya dilakukan dengan pelan dan beri jeda sampai tiga kali ketukan. Hal ini juga berlaku untuk bel ya.. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah lupa yang artinya :

الِاسْتِئْذَانُ ثَلَاثٌ، فَإِنْ أُذِنَ لَكَ، وَإِلَّا فَارْجِعْ

"Meminta izin itu tiga kali, jika diizinkan maka masuklah, jika tidak, maka pulanglah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Meminta Izin dan Mengucap Salam Saat Bertamu

Etika kedua yang harus kita ketahui adalah mengucap salam dan menyapa pemilik rumah. Pembiasaan yang paling mudah untuk dipraktikkan buah hati kan bun? Mengingat budaya mengucap salam sudah mengakar dan mendarah daging pada kita semua. Firman Allah dalam surat An Nur: 27 sangat jelas mengungkap perintah untuk meminta izin dan mengatakan salam saat akan memasuki rumah.

يٰٓاَيُّهَا ​​الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَهْلِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Karena itu lebih baik bagimu agar kamu selalu ingat.” (An Nur: 27)

Tidak Nyelonong Masuk Sebelum Diperkenankan Masuk

Sebagian dari kita, saat hanya teriak-teriak memanggil nama tuan rumah. Padahal seharusnya jangan hanya memanggil-manggil tuan rumah. Namun seharusnya utamanya mengucap salam terlebih dahulu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang, seseorang yang bertamu memberikan salam dan meminta izin untuk masuk. Adapun dalil Hadits Nabi lainnya adalah sebagai berikut :

فقال النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم لخدمه: آخرج الى هذا فعلّمه الاستئذان غقل له: سّلام عليكم

Artinya : Bahwa ada seorang laki-laki Bani Amir meminta izin kepada Nabi saw., sedang Nabi saw. Berada di dalam rumah, katanya : apakah aku boleh masuk? Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. kemudian menyendiri kepada khadamnya : “keluarlah temui orang itu, beritahukan dia cara meminta izin yaitu dengan ucapan : Assalamu'alaikum!. Apakah saya boleh masuk? (HR. Ahmad dari Bukhari)

Mari ajarkan si kecil untuk mengucapkan salam ketika bertamu tidak lebih dari tiga kali. Maksudnya adalah, jika kita telah memberi salam tiga kali namun tidak ada jawaban maka itu berarti kita harus menunda kunjungan kita kali ini. Namun demikian, ketika salam kita telah dijawab, bukan berarti kita dapat membuka pintu kemudian masuk begitu saja atau jika pintu telah terbuka, bukan berarti kita dapat langsung masuk. Minta izin untuk masuk dan tunggu izin dari sang pemilik rumah untuk memasuki rumahnya. Karena jika kita langsung masuk, maka 'aib atau hal yang tidak diinginkan untuk dilihat belum sempat ditutup oleh sang pemilik rumah. Sehingga bisa membuat pemilik rumah merasa malu. Sebagaimana diriwayatkan dari Sahal ibn Sa'ad radhiallahu'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam pernah berlibur:

اِنّما جُعل الاستئذان من أجل البصر

“Sesungguhnya di syari'at kan minta izin adalah karena untuk menjaga pandangan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Mengenalkan Diri


Selain beberapa etika diatas, kita pun juga harus ajarkan pula kepada si kecil untuk memperkenalkan diri ketika bertamu ke rumah orang. Imam Bukhori pernah meriwayatkan

“Saya datang kepada Rasulullah untuk membayar utang ayahku. Lalu aku memecahkan pintu rumahnya. Lalu beliau bertanya, 'Siapa itu?' Lalu aku menjawab, 'Saya'. Nabi berkata, 'Saya?… Saya? … seolah-olah dia tidak menyukainya. (HR.Bukhari).

Demikian beberapa etika bertamu yang harus kita kenalkan kepada Anak-anak. Etika bertamu seperti di atas bisa digunakan sebagai latihan si kecil di rumah. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengajaknya main boneka-bonekaan atau rumah-rumahan dengan menggunakan tema bertamu. Atau bisa menggunakan kegiatan latihan lainnya asal memastikan anak melakukannya dengan gembira sehingga anak mudah mengingatnya. Demikian beberapa etika bertamu yang bisa kita ajarkan kepada buah hati tercinta. Semoga kebiasaan-kebiasaan baik yang dia lihat dari kedua orangtuanya dapat menjadi ikhtiyar yang baik untuk menjadikan anak-anak kita anak yang sholih dan berakhlakul karimah. aamiin!

SUMBER

https://www.google.com/amp/s/lifestyle.okezone.com/amp/2017/04/07/196/1661341/moms-ajarkan-anak-anak-adab-bertamu-sesuai-syariah
https: //islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/adab-adab-dalam-bertamu-kqO5n
https://muslimah.or.id/58-bertamu-dengan-cara-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html
http://magelang.aisyiyah.or.id/id/berita/adab-bertamu-di -dalam-islam.html

0 comments