4 Penyebab Anak Anda Malas Belajar, Nomor 3 Wajib Dibaca!

Stres gak sih Bu! 

Kitanya menggebu-gebu memotivasinya untuk memaksimalkan belajar pada ulangan semester ini.

Eh si kecil malah santuy aja dan tetap malas-malasan.

Gemeess..banget kan!

Namun  begitulah anak-anak. Ada anak yang suka sekali belajar. Tapi banyak juga yang perlu motivasi maksimal agar mau belajar. Padahal kita sebagai orangtua tentu khawatir sekali dengan keadaan tersebut. Pasalnya, pendidikan sangatlah penting sebagai bekal masa depan anak. Dan efek terdekatnya ya.. saat-saat seperti ini! Saat-saat mereka menghadapi Panilaian Akhir Semester tahun ini. Kita orangtua dibuat pusing tentang; 

Mampukah si kecil mengerjakan tugas ujian jika belajar belum maksimal belajarnya?

Atau bagaimana hasil raportnya nanti ?

Bapak-Ibu.. setiap anak memiliki cara belajar sendiri-sendiri yang membuat mereka nyaman. Contohnya saja anak-anak saya; Si sulung lebih suka membaca dalam hati dengan tidak ada suara pengganggu; Sedang si bungsu sebaliknya, dia lebih suka membaca nyaring dan enjoy saja mengerjakan soal tanpa merasa terganggu walau di dekatnya ada suara berisik saya mengajar kakaknya. Kenyamanan anak inilah yang harus kita ketahui untuk menyikapi saat anak-anak kita malas belajar. Sebelum menegur atau memarahi anak kita, ada baiknya jika Bapak-Ibu mencari tahu terlebih dahulu, apa yang menyebabkan dia malas balajar agar kita tahu bagaimana menyikapinya. 

Penyebab Anak Malas Belajar

A. Lingkungan yang Kurang Mendukung

Dukungan sekitar sangat mempengaruhi semangat anak belajar. Lingkungan yang memberikan dukungan positif tentunya bisa membuat anak nyaman dalam belajar. Salah satunya, dukungan keluarga saat anak belajar juga harus menjadi perhatian kita ya bu!; Jangan sampai, ibunya menyuruh si kecil belajar sedang ayahnya menonton tv dengan suara keras; Atau anak kita beri tugas, eh ibunya asik main hp. Dukungan keluarga yang setengah-setangah seperti inilah yang membuat anak kurang semangat dan jadi malas belajar. Selain dukungan keluarga, tata ruang dan cahaya lampu dimana anak belajar juga wajib untuk Bapak-Ibu perhatikan. Usahakan untuk memasang lampu yang tidak terlalu terang juga tidak redup sehingga tidak membuat si kecil mudah mengantuk. Belajar di ranjang atau lesehan di karpet mungkin membuat anak nyaman. Namun jika malah membuat dia terlalu nyaman dan sedikit-sedikit rebahan. Maka lebih baik belajar di meja belajarnya saja jika itu dapat membuatnya lebih serius belajar. 

B. Anak Sedang Lelah atau Sedang Tidak Enak Badan

Anak zaman sekarang berbeda dengan zaman kita dulu. Anak-anak zaman sekarang mempunyai segudang aktifitas harian. Coba Bapak-Ibu cek jadwal harian anak anda. Dari pagi, berangkat sekolah, pulang sekolah, berangkat les, berangkat mengaji, dan malamnya dia harus mengerjakan tugas sekolah. Mungkin aktifitas yang terlalu padat ini membuat anak kita terlalu capek. Sehingga mengakibatkan semangat belajarnya menurun. Untuk itu, silahkan Bapak-Ibu atur jadwal anak kembali dan fokuskan pada kegiatan-kegiatan yang penting-penting saja!

C. Gaya Belajar Anak yang Kurang Sesuai

Anak malas belajar, juga bisa diakibatkan karena kita terlalu memaksakan gaya belajar yang kita mau. Padahal anak kita kesulitan menggunakan cara kita. Yuk, Bu kenali gaya belajar anak kita! Semisal, jika Si A (teman sekelas si kecil) peringkat satu karena rajin baca buku. Bukan berarti anak kita harus belajar dengan cara yang sama untuk meningkatkan nilai raport nya. Sebagai orangtua kita wajib peka dalam melihat gaya belajar seperti apa sih yang cocok buat si kecil? 

Bapak-Ibu.. gaya belajar anak secara garis besar terbagi menjadi empat jenis. Keempatnya sangat ditentukan dengan ciri khas dan kemampuan anak. 

Anak dengan gaya belajar visual. Anak dengan gaya belajar visual lebih menggunakan penglihatannya untuk memahami sesuatu. Dia biasanya lebih menyenangi gambar, video, ilustrasi, diagram dan sebagainya. Jadi jangan paksa anak dengan jenis belajar seperti ini untuk membaca tulisan atau rangkuman karena malah membuat dia bosan dan tidak bisa memahami pelajaran. Ajak saja si kecil untuk mempelajari pelajaran berupa video yang bisa dengan mudah kita cari di youtube sebagai bahan dia memahami pelajaran. 

Anak dengan gaya belajar auditori. Anak dengan gaya belajar jenis ini biasanya lebih suka menangkap informasi dengan suara. Jadi jangan heran jika si juara kelas ternyata di rumah dia malas belajar. Karena anak dengan gaya belajar auditori mudah sekali menangkap informasi melalui pendengarannya. Jadi ketimbang memaksanya banyak membaca buku, lebih baik kita ajak tanya jawab terkait mata pelajaran yang akan di pelajari atau dijelaskan secara langsung.

Anak dengan gaya belajar membaca dan menulis. Anak jenis belajar seperti ini biasanya tulisannya rapi dan dia gemar sekali menulis. Biarkan saja dengan kegemarannya menulis saat belajar di rumah. Bisa dengan mengajaknya merangkum materi dan sekali diberi tugas tertulis. Karena anak dengan gaya belajar seperti ini akan mudah menangkap informasi saat dia melakukan aktifitas menulis.

Anak dengan gaya belajar kinestetik. Anak jenis belajar model ini kurang suka mendengarkan materi atau penjelasan guru terlalu lama. Dia lebih suka mengalami langsung melalui aktifitas pembelajaran atau permainan. Mungkin anak mempunyai ciri-ciri belajar seperti ini memang para orangtua akan sedikit kesulitan untuk memotivasi belajarnya ya bu! Namun jika kita kreatif banyak sekali kegiatan anak yang bisa kita masukkan materi pelajaran. Misalnya dengan mengajaknya melalukan percobaan IPA, menghitung total belanjaan sepulang dari pasar, dll.

D. Ada Masalah Sosial Di Lingkungan Sekolah atau Di Rumah

Penyebab anak malas belajar selanjutnya adalah anak mengalami mengalami masalah sehingga semangat belajarnya menjadi menurun. Sebagai orangtua kita harus peka dengan perubahan sikap anak. Seperti: anak menjadi pemurung, pemarah, mudah panik, tidak konsentrasi, malas dan perubahan sikap lainnya. Bisa jadi si kecil mengalami korban bullying. Orangtua maupun pihak sekolah perlu peka dalam melihat apakah anak memiliki masalah sekolah, di lingkungan atau bahkan di rumahnya sendiri. Jangan salah, Bapak-ibu.. bullying bisa juga dialami anak di rumah dengan pelakunya kita sendiri. Sikap kita yang sering membandingkan pencapaian anak, menuntutnya sesuai keinginan kita atau berkata-kata yang menyakitinya secara verbal itu juga bentuk bullying yang bisa jaga jauh menyakitinya dari pada jika kata-kata itu si kecil dengar dari oranglain. Ada banyak dampak buruk bagi korban bullying. Dan yang paling ketara adalah prestasi akademiknya. Yuk, Bu.. lebih peka lagi terhadap perubahan anak. Jadilah, tempat yang nyaman untuk anak bercurah rasa agar kita bisa segera mengatasi jika anak sedang mengalami masalah.

Demikianlah beberapa penyebab anak malas belajar yang saya rangkum dari beberapa sumber. Semoga menjadi masukan yang baik dalam mengatasi si kecil yang malas dalam belajar. Terimakasih!

Reference:

0 comments