Anak-anak sudah mulai Penilaian Akhir Tahun, Bun?
Atau tinggal menunggu esok atau lusa?
Gak terasa ya Bun, anak-anak ternyata sudah mau PAT (Penilaian Akhir Tahun ) aja..! Mau naik kelas ni mereka. Wah gak nyangka ya..! Padahal rasa-rasanya baru aja naik kelas. Eh sudah ganti kelas. Mungkin efek pandemi kali ya! Sehingga mau tidak mau akan sangat berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar di sekolah anak-anak kita. Daring maupun luring, menurut saya rasa dua-duanya belum bisa seoptimal dulu karena jumlah jam pelajaran yang sangat berkurang drastis. Pertemuan antara guru dan anak didik yang terbatas, pastinya mempengaruhi minat, semangat serta tingkat kefahaman anak-anak terhadap pelajarannya. Huft, semakin was-was ya Bun..! Siapkah anak-anak kita menghadapi PAT esok? Padahal selama pandemi ini minat belajar mereka mungkin agak sedikit berkurang. Sebagai seorang ibu yang merangkap peran menjadi guru, kekhawatiran itu juga saya rasakan. Terlebih sekarang yang saya pikirkan tidak hanya anak saya saja. Namun juga anak saya di Madrasah tempat saya mengabdi. Mungkin terdengar lebay ya Bun ! He.. He.. Tapi begitulah adanya emak-emak satu ini. Anak-anak aja nyantai layaknya di pantai. Eh.. Bunda dan gurunya yang was-was sendirian. Tapi saya yakin kekhawatiran saya ini ada temennya he.. he.. Namun apapun itu Bun, semoga kita dapat meredam kecemasan yang berlebihan ini sehingga tidak berimbas pada anak-anak. Jangan sampai karena terlalu khawatir dengan ujian anak-anak membuat mereka menjadi tidak rileks dan malah stres karena terlalu banyak tekanan dari orangtuanya. Oleh karena itu, perlu adanya support yang positif tanpa tekanan dari kita orangtuanya. Beberapa tips dari saya berikut semoga bisa membantu para Bunda di rumah dalam memandu anak menghadapi Penilaian Akhir Tahun dengan fun dan penuh semangat!
Siapkan Suasana Dan Tempat
Yang Nyaman
Rumah bisa jadi tempat belajar ternyaman anak kita. Namun bisa jadi rumah juga jadi tempat godaan terbesar yang mengganggu konsentrasi belajarnya. Misalnya saja, belajar sambil
rebahan di depan tv adalah pilihan belajar pilihan anak. Tapi yakinlah belajarnya
tidak akan maksimal. Karena belajar dengan rebahan di kasur hanya akan membuat
konsentrasinya buyar dan yang ada kantuk yang bakal menyerang. Itu pengalaman
pribadi saya dengan si kecil he.. he.. Tapi begitulah, Belajar di rumah memanglah
tak akan luput dari gangguan-gangguan yang membuat anak kurang fokus. Selain
jika di rumah bisa rebahan, Gangguan bisa datang dari televisi, mainan, maupun
smartphone. Jadi saat anak belajar, sebaiknya kurangilah akses ke
kegiatan-kegiatan yang bisa mengganggumu belajar di rumah. Kondisikan belajar
dalam posisi duduk yang nyaman, pencahayaan ruang bagus, alat tulis lengkap
tersedia dan lebih semangat kalau disertai cemilan he.. He..
Bangun Kepercayaan Diri Anak
Buat
anak rileks dan fun dalam menghadapi ujiannya. Bangun kepercayaan diri dan
semangat belajarnya. Ajarkan Fokus Pada Usaha Bukan Hasil. Agar anak-anak kita
termotivasi untuk berusaha belajar secara maksimal agar mendapatkan hasil yang
terbaik. Tak perlu risau tentang berapa nilai yang akan didapat
karena ujian bukanlah tolak ukur untuk anak untuk didefinisikan sebagai anak
pintar atau anak bodoh. Tapi tujuan sebenarnya ujian dilakukan di sekolah
adalah untuk mengevaluasi tentang penguasaan anak terhadap materi yang sudah
diajarkan. Beri tahu mereka ya Bun, bahwa apapun hasilnya jika mereka sudah
berusaha berarti mereka sudah menjadi anak yang hebat.
Ketahui Gaya Belajar Yang Efektif Untuk Anak
Mendampingi saat belajar pasti membuat kita hafal kebiasaan mereka saat belajar. Ada anak yang suka sekali belajar sambil mendengarkan music, ada juga yang butuh konsentrasi penuh hingga butuh suasana yang tenang untuk bisa belajar. Ada juga yang harus banyak membaca, tapi juga ada yang cukup mendengarkan penjelasan saja sudah faham. Anak anda memiliki gaya belajar seperti apa Bun? Yuk cari tahu! Karena ini sangat membantu kita dalam mendampingi mereka saat belajar
a. Gaya Belajar Visual
Karakter anak tipe visual
· Lebih mudah mengingat
sesuatu menggunakan penghlihatan dari pada pendengarannya
· Lebih suka membaca buku
sendiri dari pada dibacakan atau dijelaskan
· Selalu berbicara dalam
tempo cepat
· Dia anak yang sangat
peduli penampilan dan pakaina yang ia kenakan
· Dia sulit sekali
menerima informasi secara verbal dan lebih suka mencatat nya
· Tidak mudah terdistraksi
(terganggu) dengan keramaian
· Suka menggambar
Cara belajar untuk tipe visual
· Belajar dari gambar
maupun video
· Belajar dari buku yang
memililki banyak bambar dan ilustrasi
· Belajar sambil melakukan
doodling (mencoret-coret ) supaya lebih fokus
· Menghiasi buku belajar
dengan banyak warna
· Menggunakan mind mapping
dalam belajar
b. Gaya Belajar Auditori
Karakter anak tipe auditori
· Lebih mudah mengingat
dari apa yang ia dengar dari pada apa yang ia lihat
· Senang mendengar sesuatu
misalnya mendengarkan music atau apapun yang sesuai kegemarannya
· Mudah terganngu
(terdistraksi) dengan keramaian
· Kesulitan memahami tugas
yang melibatkan visual. Seperti gambar dan tulisan
· Pandai bernyanyi dan mudah
meniru nada atau irama suara
· Senang membaca dengan
suara keras atau menggerakkan bibir
· Dia naka yang fasih
dalam berbicara
· Mudah mengingat nama
saat berkenalan dengan orang baru
Cara belajar yang tepat untuk auditori
· Belajar sambil
mendengarkan music
· Merekam penjelasan guru
untuk kemudian bisa didengarkan kembali
· Mambaca buku dengan
nyaring
· Mendengarkan materi guru
dengan seksama
c. Gaya Belajar Kinestetik
Karakter anak tipe Kinestetik
· Menyenangi belajar
metode praktik
· Kesulitan dan malas
menulis tapi pandai dalam bercerita
· Menyukai aktifitas yang
melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga dan menari
· Saat berkomunikasi
selalu dibarengi dengan isyarat tubuh
Cara belajar yang tepat untuk kinestetik:
· Saat mendapatkan materi
belajar, bila memungkinkan segera coba praktikkan
· Belajar sambil melakukan
aktivitas yang melibatkan gerakan, misalnya sambil berjalan atau sesederhana menjetikkan
jari
· Melakukan eksperimen
dari materi yang didapatkan dari guru
· Bisa mengunjungi tempat
yang berhubungan materi di pelajaran, misalnya untuk pelajaran Sejarah bisa
mengunjungi museum
· Mengikuti
ekstrakurikuler seperti seperti KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)
Pastikan Anak Mendapatkan Waktu Istirahat Yang
Cukup
Dalam kondisi lelah, tentu saja anak tidak akan mampu untuk
belajar dan berlatih. Begitu juga bila anak terus menerus belajar hingga kurang
beristirahat. Cara belajar yang baik adalah dengan belajar secara rutin,
sehingga anak tidak perlu memforsir diri menjelang ujian. Beri mereka waktu
untuk beristirahat saat sudah kesulitan berkonsentrasi. Malam sebelum ujian
bukanlah waktu untuk belajar dengan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam).
Bisa-bisa semua yang telah dipelajarinya akan menguap dan terlupakan begitu
saja.
1 comments
memang agak deg-degan kalau menjelang ujian sekolah anak. Padahal anaknya yang sekolah tapi emaknya yang deg-degan ya mbak hehehe
ReplyDelete