5 Tips Menahan Emosi Saat Puasa Ramadhan Ini Wajib Anda Coba!


Salah satu cara setan menggoda manusia agar manusia terjerumus dosa adalah pada saat marah. Pada saat marah manusia bisa mengucapkan kalimat kasar, jorok ataupun mencaci maki orang lain. Bahkan yang ditakutkan, ketika kita hanya menuruti emosi semata. Tanpa sadar kita mengucapan kata-kata yang menimbulkan kekafiran, menggugat takdir Allah dan bahkan sampai kalimat perceraian. Na'udzubillahimindzalik

Dilansir dari Okezone.com (24/4/2020) Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Masjid Istiqlal Ustadz Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan, marah tidak akan membatalkan puasa, tetapi pahalanya bisa jadi berkurang. Meskipun tidak membatalkan puasa, setiap umat muslim pasti berusaha untuk sebaik mungkin menambah ibadah dan mengurangi perbuatan dosa. dan pastinya tak mau pahala puasa berkurang hanya karena keseringan emosian saat puasa. Agar amal kita selama berpuasa tidak sia-sia banyak hal yang bisa dilakukan salah satunya menjaga diri agar tidak mudah terpicu emosi. Nah, agar puasa kita terjaga dari emosi anda bisa ikui tips berikut semoga membantu!

1. Hindari Sesuatu yang Dapat Menyulut Emosi

Pastikan kita memahami siapa diri kita sendiri! Dan bagaimana mengendalikan emosi di dalam diri! Contohnya, jika anda bakal marah-marah jika terburu-buru. Maka persiapkan semua tugas dan pekerjaan agar selesai sesuai waktunya. Dengan mengantisipasi hal-hal kecil yang mungkin dapat menyulut emosi, maka puasa kita akan aman tanpa emosi.

2. Berpikir Sebelum Bicara

Jika kita berhadapan dengan orang yang sedang tersulut emosi jangan langsung menanggapinya dengan emosi juga. Berpikirlah dulu dengan kepala dingin dan penuh kesabaran. Jawab dengan bijak dan singkat! Atur nada bicara dan hindari kata-kata kasar yang malah akan menambah pertengkaran dengan lawan bicara kita. Jangan sampai kata-kata yang kita lontarkan menjadi boomerang yang justru merugikan kita sendiri karena menyakiti orang lain sehingga memicu pertengkaran. Atau malah kata-kata yang terlontar tanpa pikir panjang digunakan orang untuk menyudutkan diri kita.

3. Cobalah Diam dan Hindari Pemicunya

Jika ada sesuatu yang membuat kita naik pitam. kita tak perlu langsung merespon balik. Cukup diam dan beri waktu tubuh dan pikiran kita untuk meredakan emosi. Sehingga kita dapat berpikir logis untuk menyelesaikan masalah.

 dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid yang dikutip me.klikdokter.com mengatakan, ketika diam, kita bisa menarik nafas sejenak untuk meredakan emosi. Setelah itu, buatlah sedikit jarak dari sesuatu yang membuat dirimu naik pitam karena makin dekat dengan sumber api maka makin sulit kita bisa meredakannya.

4. Berwudhu adalah Cara Muslim Untuk Mengendalikan Emosi

Jika kita sudah tidak bisa menahan emosi. maka langkah selanjutnya adalah cepat-cepatlah ambil wudhu. Air wudhu yang segar akan mengenai wajah, tangan, kepala dan kaki kemudian menyalurkan kesejukan ke seluruh tubuhmu. Emosimu yang berapi-api terkena sejuknya air wudhu akan memberikan ketenangan di hati dan emosimu berangsur-angsur mereda.

5. Ubahlah Posisi Anda

Selain itu, perhatikan pula posisi anda. Apabila keinginan marah timbul saat anda berdiri, anda disarankan untuk duduk. Dan ketika rasa marah itu masih ada saat anda duduk, maka berbaringlah sejenak. Mengubah posisi seperti itu dipercaya bisa menenangkan diri dan menurunkan gejolak emosi.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan saran Agar marah diredam dengan mengambil posisi yang lebih rendah dan lebih rendah. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth)

Mengendalikan emosi saat puasa memang susah-susah gampang. Jadi, sebisa mungkin hindarilah percakapan ataupun perilaku yang memicu timbulnya rasa marah. Lakukan langkah-langkah di atas jika kamu memerlukannya. Satu hal yang perlu anda ingat, tidak semua perselisihan atau konflik harus berakhir dengan emosi yang meluap-luap dan rasa marah yang membakar. Jadi selalu tenang dan jernih dalam berpikir, insyaallah jika salah satu menjadi pihak dapat menjadi air. Maka api permusuhan bisa segera diredam. Yang paling penting jangan putus asa untuk terus berlatih menahan emosi. Senantiasa mengingat Allah dan perbaiki amal ibadah. Bisa juga minta bantuan orang terdekat untuk selalu mengingatkanmu ketik dirimu sedang dalam keadaan marah,

0 comments